Thursday, November 27, 2014

behind your laptop

about someone sit in front of me.
about what he's doing right now
i have no idea how i keep my eyes on him
once or twice he pick a sight on me
and catch me lookin at him
some laugh, or some sigh.
funny.
how he can make these be little jokes.

Tuesday, November 11, 2014

kamu

dia seorang visual,
sedang aku seorang verbal.
perbedaan mendasar ini baru saja aku sadari
hingga fakta itu menamparku telak
perbedaan itulah yang membuat kami tidak bisa bersama dan bertahan dalam ikatan jarak
rupanya antara jogja dan jakarta memang sejauh itulah.
perih..

almari

jangan mempertanyakan perasaanku untukmu,
atau perasaanmu yang kamu simpan untukku
jangan mempertanyakan tentang keyakinan jodoh

biarkan semua itu tersimpan rapat dalam sebuah almari yang kita namai "waktu"
yang telah kita letakkan dalam kalbu terdalam
yang tentu masing masing dari kitapun sudah mengetahui isinya

jangan mempertanyakan kapan akan terbuka kembali
sebab untuk saat ini, aku rasa memang kita sebaiknya melupa
melupa pada rasa rasa, pada janji janji, pada keyakinan keyakinan, pada koneksi samar yang masih terasa jelas

hingga pada saat yang tepat nanti, kita akan berjumpa kembali
lalu membuka almari atas nama waktu
dan mengulang cinta yang sama untuk kesekian kalinya

Monday, November 10, 2014

Jogja bukan milik kita

aku kira Jogja milik kita berdua.
tapi ternyata tidak.
ada setitik nama lain yang kamu bawa dalam semburat kenangan romantis kita di kota ini.
pada kedatanganmu yang katamu untuk menepati sebuah janji.

tidak.
keadaan sudah tidak sama lagi, sekarang ini.
dan kenapa harus janji yang itu yang kau tepati saat ini?
dan kamu keamnakan ribuan janji kita yang sempat kita toreh mengenai kota ini?

sekali lagi,
ternyata jogja tidak lagi milik kita berdua.
sebuah nama yang kamu bawa membuat penepatan janjimu justru menyakitkan.
sebuah penepatan janji yang seharusnya terasa manis.

Tuesday, November 4, 2014

ucapan

dalam sepiring nasigoreng petang tadi
kita, berdua dalam canda dan gurau
seakan enggan untuk beranjak dari tempat itu,
seakan enggan untuk berucap "sampai jumpa besok"
tapi aku khawatir akan tempat yang justru telah enggan menjadi saksi kita berdua di malam tadi

"terimakasih makan malam singkatnya tadi,"
akurasa seperti itu yang ingin kuucapkan
akurasa seperti menyelipkan kalimat
"semoga ada waktu untuk berdua bersamamu lagi secepatnya"

Monday, November 3, 2014

Fitriya Ningrum

it's been 7 years since the last time we say goodbye to each other
but we're still keep in touch,
sharing a little thing that ruins our life while we're in a difference island.
until this night we finally met and hug each other.
even only in 1 hour, we had a chit chat, laughter, and anything.


dulu kami adalah dua gadis kecil dengan seragam biru putih yang duduk sebangku
aku tanpa jilbabku, dengan rambut sebahu berbelah tengah
sedang dia dengan jilbabnya dan tinggi tidak lebih dari telingaku.

kami yang tadi berjumpa,
dengan eyeliner dan maskara, polesan bedak tipis dengan aroma parfum kami masing masing.
kami yang sama sama menanggalkan kacamata saat itu silih berganti menuang cerita dan tawa
dia yang sekarang sudah menyandang status sebagai penulis, sedang aku mahasiswa pejuang pangan

tapi pada dasarnya, dia tetap seperti apa dia pada dulunya
si kecil dengan suara lembut yang mengingatku sesempurna pandangannya sejak pertama kali bertemu denganku
antara adik dan kakak entah siapa yang lebih dewasa diantara kami, karena tinggi kami sekarang sudah sama.

hujan cinta

m: kamu masih suka hujan?
r: iya :)
m: sampai sekarang?
r: iya. masih suka. aku cinta hujan. dan gerimis.
m: meskipun hujan telah berkali kali membuat rencanamu gagal?
r: apa aku peranh berhenti mencintaimu hanya karena kamu membuatku kecewa?
m: ....
r: mencintai tidak sesederhana "karena itu bisa membuatku bahagia" kamu tau itu?
m: .....