Sunday, July 23, 2017

luka di tepi dermaga

luka di tepi dermaga
untuk yg dulu kerap berlabuh, tapi pekan ini tak kunjung sandar jua
ditunggu dengan sejuta tanya, tapi tak sadar juga
kerap berucap rindu, tapi hampa tanpa terasa.

luka di tepi dermaga
berlayarmu jauh sekali.
hingga tiap kunanti, ku pikir kau hanya lupa kemari.
rupanya memang bukan tempatmu pulang lagi.

Wednesday, July 19, 2017

hai, apa kabar?


kukira kami lebih dari sekedar teman.
umm, i mean not a type of "hi, how are u?" "fine" friend.

pertanyaan "apa kabar?" yang sering kita jawab sekenanya dengan kata "baik" yang tidak benar benar berarti kita sedang baik dalam keadaan, tidak berlaku dalam percakapan kami.

more than seven years, and i still counting on him.
apa kabar yang kami pertanyakan bukan pempertanyakan eksistensi,
apa kabar yang kami bicarakan mengenai keadaan, kesehatan, perasaan, isi kepala dan hal hal penting serupa.

more than seven years, since the first time we met.
from the very first time, i saw a good relationship in his eyes.
not a lover, but more than a friend.

anyway, selamat telah menyelesaikan apa yang sudah diperjuangkan selama sekian tahun.
dua tahun pernah sekelas bersama,
dan lima tahun terpisah kota rupanya tidak memberi jarak yang menjadi sekat diantara kami. meskipun banyak kekosongan yang hadir ketika yang dibutuhkan adalah kehadiran.
semoga akan selalu seakrab ini, namun tetap bisa melangkah untuk pijakan pijakan hidup yang lebih jauh.
semoga dimanapun dia berada, pertanyaan "apa kabar?" ku tetap dijawabnya seperti biasa ia menjawabnya.


tulisan ini saya dedikasikan kepada
Febby Arifin, atas kelulusannya.

Monday, July 10, 2017

-





apa yang dipertanyakan isi kepala kepada hati,
ialah yang selama ini ingin kau tau, namun terlalu takut untuk mendengar jawabannya.





Saturday, July 8, 2017

selamat pagi

untuk pagi yang kita saksikan bersama,
adalah penonton setia genggam jemari kita,
berhias senyum untuk tidak menyuarakan tawa.
agar syahdu, tiada jua yg mampu mengusik tenangmu.
agar merdu, mengenai angin pagi yang mulai menyanyi, katamu.
agar semu, untuk peran "aku" didalam bait puisimu.

Tuesday, July 4, 2017

perbatasan

ada duka pada sudut mata yang kau bendung dengan kerdipan.
kepada janji yang sering kali kita lupakan.
jangan bersedih, katamu.
sedang senyummu kau patri dalam ingatanku.
dan tawamu kau rekam dalam memoriku.

ada luka pada tepian senyum yang kau palsukan dengan manisnya.
kepada langkah yang kita ambil untuk saling memberi jarak.
menjauh.
sedang jemarimu masih terasa di sela-sela antar jariku.
dan pelukmu akan menjadi jelma imaji terakhirku mengenai kamu.