tentang cinta.
karna menangis
adalah tanda ikhlas
sedangkan tertawa
adalah isyarat luka
"..between my lies and how the truth gets in the way.."
tentang cinta.
karna menangis
adalah tanda ikhlas
sedangkan tertawa
adalah isyarat luka
menahan rasa
menikam cinta
di batasan jiwa
aku, cinta, dan nyata.
besok saja kembali lagi
jangan hari ini
kelak kamu akan mengerti
kenapa hari ini
harusnya sendiri.
buat kamu, yang aku suka.
hai.
aku tau persisnya apa yang kamu rasakan kepadaku.
temanmu dengan sopan mengatakannya padaku.
tidak. jangan marah padanya.
rilekslah sedikit.
kau tau, aku juga merasakan hal yang sama.
itulah sebabnya aku mendiamkanmu ketika kamu berada di sekitarku.
aku takut akan perasaanku untukmu menguat, sedang kamu tidak.
aku takut memahamimu,
hingga aku menyadari apaapa yang aku punya tidaklah cukup hanya untuk sekedar berada selangkah dibelakangmu.
aku takut, ketika kamu suatu saat sadar, kamu merasa aku sudah berada didalam jangkauanmu.
sesungguhnya aku ingin berada ditempat dimana kamu berada.
sekedar menemanimu mencari buku, atau mengerjakan tugas.
bahkan kalau nanti aku kau diamkan berjam jam hingga tugasmu selesai, aku tidak keberatan.
aku ingin berlama lama mengobrol denganmu hingga lupa waktu.
aku ingin bercakap via text pada jam malam malam.
aku ingin memberimu perhatian, memusatkan perhatianku kepadamu.
aku ingin bermain, pergi ke suatu tempat kesukaanmu dan mendengarkanmu berbicara banyak soal tempat itu.
aku ingin berada didekatmu.
tidak.
sekali lagi aku tidak akan berramah ramah denganmu.
aku tetap akan seperti ini.
mendiamkanmu dan membuat sebentuk garis diantara aku dan kamu.
aku tidak akan melangkahi garisku.
sebab apa apa yang aku punya, masih belum cukup kau berikan arti.
pergilah.
aku mengerti.
yoedhistira blablabla
namanya susah dieja.
entah karna disleksiaku, atau memang ibunya memberi nama agar tidak ditiru oranglain.
seorang dari beberapa orang aneh yang bisa aku catat dalam catatan harianku.
rajin tertawa akan hal hal yang orang normal pertanyakan bagian humornya.
rajin tertawa hanya karena fotoku yang tidak memiliki kontrol muka yang baik dan benar.
rajin tertawa kalau bersama aku dan kasandy, begitupun dengan orang orang lain disekitarnya.
dan tawanya adalah pemantik tawa untuk orang sekitarnya.
dia tidak sehumoris itu.
tapi dia sungguh suka tertawa.
terkadang itu mengajarkanku betapa sederhananya jika kau ingin merasa bahagia.
berkumpul lah. berbagilah. jangan malu untuk tertawa.
buka fikiran. lepaskan semua. biarkan bebanmu menguap bersama kepulan teh atau kopi yang ada di hadapan kalian.
tertawalah hingga ringan.
sandy pandawa.
seorang seniorku (lainnya) di Primordia.
semalam ia tidur di tepi pantai
berbaring diatas pasir
bersenandung riang
menatap langit berbintang
terkadang aku iri.
hal hal yang aku ingini justru dimiliki orang lain.
tapi berbeda ketika semua yang aku ingini dimiliki oleh kasandy.
seperti semalam.
dia berbicara seolah sedang meminta maaf.
bukan seperti kemenangan yang mengalahkanku.
teduh matanya mengajarkanku ketabahan.
tawa renyahnya mengajarkanku ke ikhlasan.
dan senyumnya mengajarkanku cara menyimpan jutaan rahasia.
Blog Design by Gisele Jaquenod and Birdie