Wednesday, June 17, 2015

sepucuk surat yang tidak akan aku kirimkan

buat kamu, yang aku suka.

hai.
aku tau persisnya apa yang kamu rasakan kepadaku.
temanmu dengan sopan mengatakannya padaku.
tidak. jangan marah padanya.
rilekslah sedikit.

kau tau, aku juga merasakan hal yang sama.
itulah sebabnya aku mendiamkanmu ketika kamu berada di sekitarku.

aku takut akan perasaanku untukmu menguat, sedang kamu tidak.
aku takut memahamimu,
hingga aku menyadari apaapa yang aku punya tidaklah cukup hanya untuk sekedar berada selangkah dibelakangmu.
aku takut, ketika kamu suatu saat sadar, kamu merasa aku sudah berada didalam jangkauanmu.

sesungguhnya aku ingin berada ditempat dimana kamu berada.
sekedar menemanimu mencari buku, atau mengerjakan tugas.
bahkan kalau nanti aku kau diamkan berjam jam hingga tugasmu selesai, aku tidak keberatan.
aku ingin berlama lama mengobrol denganmu hingga lupa waktu.
aku ingin bercakap via text pada jam malam malam.
aku ingin memberimu perhatian, memusatkan perhatianku kepadamu.
aku ingin bermain, pergi ke suatu tempat kesukaanmu dan mendengarkanmu berbicara banyak soal tempat itu.
aku ingin berada didekatmu.

tidak.
sekali lagi aku tidak akan berramah ramah denganmu.
aku tetap akan seperti ini.
mendiamkanmu dan membuat sebentuk garis diantara aku dan kamu.
aku tidak akan melangkahi garisku.
sebab apa apa yang aku punya, masih belum cukup kau berikan arti.

pergilah.
aku mengerti.

0 comment:

Post a Comment