Saturday, May 27, 2017

sepatu putih

*baca postingan sebelumnya terlebih dahulu*

belum habis manis yang dibuatnya pagi itu.
masih terasa hingga siang menjelang sore.

ketika acara saya usai, saya dijemput.
siang itu ia singgah di kos saya sejenak. berbincang ini itu mengenai perjalanannya jam 11.00 tadi.
aku bertanya apa yang membawanya ke tempat itu. ia hanya sekedar menjawab ingin beli sesuatu saja. ketika kutanya membeli apa, ia memintaku membuka tasnya dengan kunci yg sengaja dibuatnya susah.

sebuah kotak.
sepatu putih lucu. nomor 37.
untuk wanita dengan ukuran kaki kecil yang sepatunya bolong katanya.
ia memintaku mencobanya. dan terlalu besar. kami berdua tertawa. ia juga mencoba di kakinya sendiri dan kami tertawa lagi.

siang menjelang sore itu saya dibawa ke sebuah toko sepatu, tempat yg ia datangi pukul 11.00 tadi. lalu memilihkan nomor sepatu yg pas di kakiku. nomor 35 terlalu pas. lalu ia mengambil nomor 36 dan ukuran itu saya kira tepat untuk kaki seukuran saya.

sore itu ia singgah lagi di kos saya. duduk dan tersenyum sangat lepas. menyerahkan kotak itu kepada saya dan membiarkan saya mengenakannya.

untukku, katanya. agar tidak lagi kakiku basah ketika menginjak genangan air, karna saya sering menginjak genangan air tanpa sengaja. karna saya ceroboh.
untukku, agar ketika saya berjalan dengan pria lain tidak mengeluh kakinya basah karna genangan air, lalu tidak ada yang dibahas, lalu akan canggung. saya tertawa mendengar alasan yang satu ini.

sepatu putih lucu ini untuk saya, semoga saya senang katanya.
saya memeluknya. alih-alih menyembunyikan mata saya yang sedang berusaha menahan rembesan air agar tidak terlihat begitu cengeng.

hari itu terasa terlalu manis di mulut saya hingga saya tidak bisa menahan untuk tidak senyum.

itulah obi, warrior yang menang di hari itu.

1 comment:

gorbie said...
This comment has been removed by the author.

Post a Comment