Friday, November 17, 2017

Dear, Fadly Firmansyah

hai, Faad!
sudah lama aku tidak menyapamu dalam postingan blog ini.
baik secara tersurat ataupun yang tersirat.
ah, 7 tahun sejak aku terakhir melihatmu tersenyum...
rasanya lama sekali ya?
tentu saja. kamu masih berusia belasan, sedangkan aku sudah kepala dua!

aku baru saja membuka facebook dan aku menemukan fotomu.
dan aku rindu. kukira menulis sesuatu akan bisa mengobatinya walau cuma secuil.

well, Fad, aku tau, tulisan disinipun tidak akan mampu menjamahmu walau hanya sekedar salam.
aku pun tidak tau kemana harus mengalamatkannya apabila aku menulis surat dengan tanganku sendiri.
sehingga postingan ini, biarlah menjadi surat yang tidak akan pernah tersampaikan kepadamu.
atau setidaknya, apabila ada seseorang yang membaca postingan ini, kemudian ia mengingatmu, barang cuma sekali, ia berkenan menyelipkan namamu dalam doanya untuk kebaikanmu disana.

7 tahun dan aku masih ingat betul caramu tertawa.
7 tahun dan aku masih ingat persis caramu kesal.
7 tahun dan aku belum pernah memaafkan diriku sendiri hingga 100%.

kukira walaupun aku menulis jutaan kata maaf dan Tuhan berbaik hati untuk menyampaikannya kepadamu, itu belum cukup untuk aku memaafkan diriku sepenuhnya.

tenang saja, jangan khawatir, aku sudah tidak lagi merutuku diri sendiri dan sudah berhenti untuk menyalah nyalahkan diriku sendiri perihal kamu.

dan untuk sekian persen maafku kepada diriku sendiri perihal kamu, kukira aku tidak akan pernah mampu menjadikannya nol persen.
biarlah itu tetap menjadi penyesalanku, biarlah itu tetap tinggal dalam diriku, biarlah itu menjadi suatu bekas dalam hidupku.
hingga karena hal itu, aku mampu menjadi seperti saat ini.

terimakasih, ya? :)


--------------------------------------------------------


kepada pembaca blog saya, baik yang mengenal ataupun tidak,
sejenak saja, sedikit saja, agar berkenan memejamkan mata anda,
untuk mendoakan sesuatu yang baik
untuk teman saya, Fadly Firmansyah.



in memoriam: Fadly Firmansyah

0 comment:

Post a Comment