Secangkir kopi dan beberapa potong
biskuit
Dialasi sebuah nampan kayu dan
diketakkan meja bundar tepat didepanku
Disamping jendela yang sedikit
terbuka
Aroma hujan menyeruak masuk melalui
celah jendela
Angin sepoi menerpa kulit wajah,
menenangkan otak
Aku merebahkan kepala diatas lipatan
tangan dimeja tempatku meletakkan kopiku
Menatap kearah luar
Melihat kaca yang kian basah karena
cipratan air hujan
Sesekali menghapus titik air hujan yang
mengenai pipiku
Aroma kopi terkadang membaur
Biskuit susu di sampingnya seakan
cemburu karna tidak sewangi hujan dan kopi
Aku memejamkan mata sesaat
Lalu mengusap air di pipiku, tapi
bukanlah air hujan
aku mengubah pandanganku
kali ini menatap nampan didepanku
tepat
kepala yang masih terpekur diatas
lipatan tangan diatas meja
aku menyentuh cangkir kopiku
sudah mulai mendingin seirama dengan
cuaca saat ini
aku meraih sekeping biskuit dan
membaginya menjadi dua
setengahnya ku letakkan
lalu aku bagi lagi menjadi seperempat
memasukkan kedalam mulutku dan
mengulumnya
manis
aku menengkok kearah jendela sekali
lagi
hujan pun semakin deras seakan
menggodaku untuk bermain dibawahnya
kuusap lagi air di pipiku, dan bukan air hujan
kaca semakin buram oleh uap udara
dalam ruangan yang hangat
aku menghabiskan kopiku dan mengulum
seperempat biskuit satunya
lalu meletakkan kepalaku di atas
lipatan tangan lagi
menatap kearah kaca jendela
lalu terlelap
0 comment:
Post a Comment