Thursday, December 27, 2012

cerita infus dan biskuit susu #2



sebuah sentuhan di ujung kepalaku membangunkanku
aku hanya membuka mata tetapi tidak menggerakkan kepalaku
aku tau siapa yg membelaiku itu
aku hafal aroma tubuhnya
aku hafal caranya menyentuhku
aku hafal irama belaiannya
aku terhanyut
kupejamkan lagi mataku, menikmati tiap belaiannya
sebelum aku menengokkan pandangan kearahnya
ia mengecup puncak kepalaku
nyaman sekali

ia tersenyum
aku tersenyum
ia lalu berlutut disamping kursiku hingga matanya sejajar dengan mataku
tanpa ragu aku memeluknya sambil tertawa kecil
ia membalas pelukanku
lama
tenang
nyaman
dan aku sekali lagi terhanyut oleh aromanya
aku tak melepaskan pelukan itu hingga ia menggendongku
membawaku kesebuah kasur empuk tempatku berbaring sebelum pagi datang

ia membaringkanku
aku melepaskan pelukanku
tetap tersenyum, aku suka itu
lalu duduk disisi kanan kasurku
ia menyenandungkan lagu kesukaanku
sambil terus menggenggam tangan kananku
sesekali ia mengecup ujung jemariku sambil memejamkan mata tanpa berhenti bersenandung
ia lalu membelai lembut pipi kiriku dengan punggung jari kanannya
lagu yang ia senandungkan mencapai akhir

ia tersenyum lagi
lalu mengecup keningku
lama
ku pejamkan mataku menikmatinya
ia menutupkan selimut ketubuhku
menyembunyikan tangan dan kakiku dibawah selimut
lalu beranjak keluar kamar mengambilkan kotak yang paling aku benci di laci sebuah meja
ia kembali dengan kotak hijau di tangannya
kusambut dengan muka cemberut
ia hanya tertawa melihat ekspresiku
aku akhirnya ikut tertawa karna suara tawanya yang sangat renyah
ia kembali duduk disampingku
membuka kotak
mengambil suntikan dan mengisinya dengan cairan warna kuning muda jernih

ia meraih tanganku
mengusapkan kapas beralkohol di lipatan dalam sikuku
aku mengernyit saat jarum menembus kulitku
ia memasukkan cairan kuning itu kedalam tubuhku
lalu mencabut suntikannya
mengusapkan sekali lagi kapas beralkohol pada tempat ia menusuk kulitku tadi
ia merapihkan kotak hijau itu
meletakkannya dimeja samping kasurku
ia mengecup bekas suntikan di lenganku
lalu menunduk dan mengecup bibirku pelan dan lembut
aku memeluknya
ia tersenyum lagi sebelum meninggalkan kamar
lalu aku tidak tau apa yang terjadi setelahnya

2 comment:

Anonymous said...

tulisan mu sendiri?

Kharisma Mulyaningtama said...

iyaaa :)

Post a Comment