Sunday, February 9, 2014

tiada pernah terakhiri

sejalan dengan berbalik badannya, melangkah sendiri menjauhi tempatku
airmata mengairi pipi tiada henti
setetes demi setetes airmata yang dipenuhi harapan yang telah hancur
ucap terakhirnya yang tiada pernah aku akan lupakan
langkahnya terasa begitu menyakitkan untuk ditatap
aku rasa inilah akhir asa, meskipun rasa tiada pernah berakhir
aku pikir inilah ujung dari kata, meskipun makna tiada akan pernah terucap

0 comment:

Post a Comment